Terhadap diri sendiri pun, sebaiknya kita bisa melepas kesubjektif-an kita dalam melihat diri..
kita perlu menganalisis, bagaimana manajemen emosi kita.. namun, ya, mau setegar apapun orang, sesabar apapun ia, katarsis memang diperlukan, dan memang harus katarsis terlebih dahulu..
setiap individu sudah dipastikan melakukan pembentengan terhadap perasaan-perasaan yang tidak diinginkan diri, entah karena itu berdasarkan doktrin agama atau karena konstruk sosial semisal laki-laki tidak boleh bersedih (menangis) atau hal lainnya- dan sudah saatnya benteng tersebut diruntuhkan untuk kemudian perasaan-perasaan tersebut diterima. Dan, dinikmati..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar